Pada pengujung Ramadan selalu berlangsung “ritual” tahunan: mudik! Bermacam alasan bagi seseorang untuk mudik saat lebaran. Namun bagi kebanyakan orang, mudik bukan perkara gampang. Mereka mesti menabung dan secara cermat mengelola uang agar selamat sampai ke kampung halaman. Apa yang mereka cari? Apa yang mereka rasakan, ketika berkehendak segenap daya untuk mudik? Apa pula yang mereka rasakan, bila lantaran berbagai hal, tak bisa pulang?
Mungkin ada yang bilang, mudik sia-sia dan pemborosan. Berapa duit mesti terbuang dari jutaan pemudik untuk keperluan konsumtif yang kontraproduktif? Berapa energi sosial yang melenyap nyaris percuma untuk menggapai kegembiraan semu: berlagak sukses di mata saudara dan kerabat sedesa? Continue reading “Mudik Menghayati soal Sangkan Paran”