Mahasiswa Untag Wakili Indonesia di KIWW Korea

aku lagiIsu lingkungan menjadi pembahasan serius di dunia. Itu sebabnya forum-forum mengenai lingkungan dan perubahan iklim termasuk ke dalam 17 poin Millenium Development Goals (MDGs). Dunia international berupaya untuk menyelamatkan lingkungan melalui berbagai cara dengan menemukan ide, teknologi, dan pengelolaan lingkunganyang baru  melalui forum-forum international tersebut. Salah satu event tersebut adalah Korean International Water Week 2018 yang di helat (12-15/9) di Daegu, Korea selatan. Walau tema besar forum tersebut membahas tentang air, akan tetapi dalam berbagai sesinya, event ini juga membahas tentang ekonomi dan kebudayaan.

Ahmad Farub, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Untag Semarang, terlibat penuh dalam acara tersebut. Melalui IGAF, organisasi pemuda yang fokus dibidang lingkungan, Ahmad diundang untuk mengikuti forum yang diikuti lebih dari 70 negara dengan perwakilan para menteri lingkungan dari berbagai negara.

“Saya mendapat undangan seleksi untuk pendelegasian ini. Seleksi itu dengan mengajukan ide mengatasi masalah air. Saya sendiri mengamati isu lingkungan ini berdasarkan pada disiplin ilmu saya di bidang ilmu ekonomi. Saya mengamati tentang perhitungan air dari sisi supply dan permintaan serta potensi air sebagai sumber ekonomi dan investasi.” Tutur Ahmad

Forum air ini berisi rangkaian seminar yang terbagi dalam berbagai sesi. Tidak hanya itu saja, dalam acara tersebut, kata Ahmad juga membahas tentang tata kelola lingkungan air, budaya, dan implemantasi  teknologi yang berdampak pada perekonomian. Tapi bagi Ahmad yang paling berkesan adalah saat ia bisa menyimak paparan pemateri dari World Bank.

“Pada kesempatan itu, saya turut menyimak paparan dari Marcus Wishart, pakar leadhership dan water resource and investment dari World Bank. Study kasus banjir di Myanmar. Saya menanyakan bagaimana cara world bank menjaga iklim investasi pada negara yang terdampak bencana banjir. Padahal di saat yang sama, kegiatan ekonomi negara tersebut sedang kacau akibat bencana.” Tutur Ahmad

Selain membahas tentang isu lingkungan dan air, pada kesempatan tersebut, Ahmad dan delegasi lain berkesempatan mengenalkan Indonesia melalui booth pameran yang disediakan oleh panitia.

“Saya dan delegasi lainnya memperkenalkan Indonesia melalui produk-produk yang kami display di dalam booth tersebut. Tema booth kami yaitu Wonderfull  Indonesia. Di disana kami memasang tenun troso dari Jepara dan batik serta berbagai produk temuan teknologi  karya anak bangsa.”  tambahnya

Menurut Ahmad ini acara sangat bermanfaat karena memberi pengalaman baru tentang bagaimana cara mengelola lingkungan terutama air. Tidak hanya itu saja, dengan mengikuti perhelatan tersebut  bagi Ahmad bisa menambah jaringan international.  Walau bukan pertama kali terlibat dalam event tingkat internasional, Mahasiswa bisnis ini tetap mendapatkan pengetahuan baru. Perlu diketahui bahwa sebelumnya, Ahmad sudah pernah terlibat di dalam perhelatan  UN Habitat 3 Asia-Pasifik yang diikuti oleh 27 negara se-Asia-Pasifik dan Sidang 20 tahunan PBB, UN Prepcom 3 yang diikuti 193 negara anggota PBB.

“Semua itu memberikan pengetahuan dan pengalaman yang berbeda. Karena selalu bertemu dengan delegasi dari berbagai negara yang memiliki karakteristik, budaya, dan pengetahuan yang berbeda.“ pungkasnya.

Leave a comment

Blog at WordPress.com.

Up ↑