Kartini Wanita Terpilih (edisi Kartini)

RA-KartiniMengapa mesti jeruk peras dan bukan jeruk bali sebagai bahan minuman? Padahal keduanya sama-sama jeruk. Mengapa pula harus rebon dan bukan lobster untuk dijadikan bahan baku terasi? Padahal keduanya sama-sama jenis udang. Lalu mengapa mesti Kartini dan bukan Cut Nyak Dien yang menjadi pahlawan emansipasi wanita? Dua-duanya sama-sama wanita; sama-sama berjuang di zaman penjajajahan. Dan justru Cut Nyak Dien-lah yang ikut berjuang menenteng senjata berperang melawan penjajah: ikut berperang di meda laga. Ia berjuang bertaruh jiwa dan raga. Sedangkan R. A Kartini ‘hanya’ berpikir, diplomasi, politik, dan menempuh jalan persuasif. Kartini tak seperti Cut Nyak Dien yang bergerilya. Kendatipun apa yang dilakukan Kartini tidak bisa dianggap remeh. Atas dasar itulah, kini masyarakat lantas ‘menggungat’ mengapa Kartini dan bukan Cut Nyak Dien. Semestinya, yang paling patut menjadi pahwalan emansipasi bagi kaum perempuan adalah Cut Nyak Dien.
Continue reading “Kartini Wanita Terpilih (edisi Kartini)”

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑